:: Selamat datang di www.zackycute.blogspot.com ::
gravatar

Putaran Final Piala Medco Di Jogja


habis keliling liat pasar retailer di bantul mampir ke stadion mandala krida yogyakarta, hari ini emang terasa cuapek banget karena emang udara panas menyelimuti kota jogja. Langsung mampir ke angkringan pak min, disana temen ku gunung namanya udah menanti. baru mau duduk istrinya pak min nyeletuk mas tadi dicari temen nya pak yadi, Oh ya mbak kemarin sih katanya mau beli semen di tempat ku, tak tunggu tunggu kok nggak dateng dateng kataku, iya mas nanti sore mau ke sini lagi kok. Gunung rupanya dari jam 10 siang dah nongkrong sendirian di warung, Wah capek nih habis dari bantul, Mbok tadi ngajak aku wong aku dari tadi sendirian aja kok, kalo ngerti kowe sendirian wis pasti tak ajak lah. Eh ni bola sore ini yang main mana nih ? wah nggak tau , nonton aja yuk ujar ku.
berdua ama gunung berjalan memasuki stadion kutengok sepeda motor rapi berjejer di parkiran. Min wah mantaplah parkiran banjir kie, ujar ku dia nya cuman klesam klesem ajah. Pas di dalam stadion weleh weleh kutengok anak anak brajamusti yang notabene suporter setia PSIM jogja kok ngibarkan bendera kuning kuning ? belum selesai bingung nya aku, tiba tiba ada yang nyeletuk " Wah dab bayaran kie ", kuliat gombloh jingkrak jingkrak sambil ngibarkan bendera kuning bertuliskan Banyu asin Palembang, Wis kene wae dab engko bayaran kata gombloh. Wow rupanya hari ini pertandingan antara Sum sel melawan Jateng. dan anak anak brajamusti menjadi suporter bayaran tuk mendukung kesebelasan Sum-sel, diiringi beduk dan yel yel lagu suporter, pertandingan menjadi lebih hidup. Kesebelasan Sum sel berkaos kuning kuning dan Jateng berkaos putih putih. ke dua kesebelasan memainkan sepak bola menyerang, dan enak di tonton. Aku salut ama team Jateng yang bermain cantik dan memiliki skill yang diatas rata rata, sementara team Sum sel bermain secara kolektif dan bermain cenderung kasar. Benturan benturan yang terjadi menjadikan pertandingan lebih enak di tonton. Beberapa kali perkelahian antar ke dua team terjadi. ini diakibatkan permainan anak anak Sum sel menjurus keras dan melukai lawan. wasit yang seharusnya menjadi pengadil tidak sama sekali menjalankan tugas selayaknya, sehingga permainan menjadi menjurus keras. Anak anak jateng lebih rajin dalam mengatur pola serangan dan akhirnya membuahkan gol. 1-0 untuk team jateng. Setelah 2 x 45 menit akhirnya team jateng menang dengan kedudukan 1-0, setelah wasit meniup peluit akhir , pemain sumsel mencoba mengejar wasit dan bahkan ada yang menendang..( padahal mereka itu anak anak di bawah 15 tahun ), aku aja dibikin terbengong begong melihatnya. tak puas dengan hasil akhir tersebut beberapa official team sumsel langsung menendang dan memukul wasit. akhirnya team buser poltabes jogja mengamankan beberapa orang yang dianggap sebagai perusuh tuk di gelandang ke poltabes jogja. Lha ini lah yang menjadikan aku sedih, Piala medco ini kan pertandingan anak anak usia 15 tahun, tetapi mengapa mereka berperilaku macem orang dewasa, apakah bentuk kekerasan sudah menjadi bagian dari sepak bola kita, atau emang sering melihat ulah para pemain bola profesional di indonesia yang demikian, ini yang masih menjadi tanda tanya besar bagiku..apakah kemenangan adalah segala segalanya di negeri ini ? padahal kompetisi medco ini kan tuk pembinaan sepak bola dalam negeri, masihkah sepak bola tidak lepas dari faktor kepentingan ? semoga di kemudian hari insan insan sepak bola di indonesia mengerti tentang arti fair play, dan menghilangkan unsur non teknis di sepak bola,,,hehehehe